Yuniarinukti :Curahan Hati Para Netizen Jatim kepada Kapolda Jatim

IMG_20160304_231618Curahan Hati Netizen kepada Kapolda Jatim

Curahan Hati Netizen kepada Kapolda Jatim di Tulungagung kemarin berlangsung sukses. Mereka menyampaikan kendala di daerah secara apa adanya. Bapak Kapolda saat itu didampingi oleh Kabid Humas, Kombespol Argo Yuwono serta Kapolres Tulungagung dan Kapolres Trenggalek, serta pejabat Polda beserta jajarannya.
“Pak, pembuatan SIM di daerah saya sulit banget. Kenapa, Ya Pak?”
Pertanyaan itu terlontar dari Netizen Tulungagung saat acara Cangkruk Netizen bersama Polda Jatim, 4 Maret 2016 di Crown Victori Hotel, Tulungagung. 
“Pendaftaran SIM memang sengaja di persulit supaya pengendara benar-benar memahami fungsi rambu lalu lintas” jawab Bapak Irjen Pol Anton Setiadji, Kapolda Jawa Timur.
Urusan SIM sejak dulu hingga sekarang memang jadi satu-satunya momok bagi pengendara kendaraan bermotor. Kartu identitas khusus pengendara ini begitu susah sekali didapat. Saking susahnya, banyak Calo-calo SIM berkeliaran di kantor Samsat dengan harga yang begitu selangit. Bahkan bisa 2 – 3 kali lipat dari harga normal. Tak salah bila kemudian banyak masyarakat yang memanfaatkan calo SIM untuk meloloskan penerbitan SIM.
“Kalau pembuatan SIM dipermudah, banyak kecelakaan lalu lintas. Kalau banyak korban kecelakaan, Polisi juga nanti yang disalahkan. Yang paling utama ketika akan membuat SIM adalah memahami kesadaran berlalu lintas”
Hmm.. yang disampaikan oleh Pak Anton masuk akal juga. Tujuan mempersulit SIM sebenarnya agar masyarakat memahami betul peraturan lalu lintas. Jangankan dipermudah, sudah dipersulit saja, tiap hari hampir-hampir terjadi kecelakaan lalu lintas. Ini terjadi karena masih banyak pengendara yang tidak paham benar fungsi rambu-rambu lalu lintas seperti garis markah, garis batas berhenti, tanda lampu kuning menyala, belok kiri langsung, dan belok kiri mengikuti lampu. Dan masih banyak lagi.. Tapi masalahnya, akibat persulit ini banyak masyarakat yang memanfaatkan jasa calo yang kemudian merugikan dirinya sendiri. 
“Fungsi Polisi adalah penegakan hukum. Penegakan hukum seringkali memicu kebencian terhadap Polisi” ujar mantan Kapolres Ngawi dan Kapolres Banyuwangi.
Cangkruk Netizen bersama Kapolda Jatim malam itu dihadiri blogger dan penggiat social media dari berbagai kota di Jawa Timur. Antara lain Tulungagung, Blitar, Malang, Bojonegoro, Surabaya, Bangkalan, Sidoarjo, Sampang, Pamekasan, Sumenep. Tujuan acara cangkruk’an ini adalah mengenal lebih dekat antara masyarakat dengan korp baju coklat. Selama acara cangkruk’an, masyarakat dipersilakan bertanya kepada Bapak Kapolda beserta jajarannya tentang apa saja. Dengan suasana santai ditemani botol air mineral serta gorengan, acara berlangsung sederhana dan gayeng tanpa protokoler. Santai, seperti sedang ngobrol bersama sahabat.
Oya, ngomong-ngomong operasi lalu lintas, Bapak Kapolda Jatim malam itu memberikan tips yang sangat berguna bagi pengendara. Yaitu tips agar tidak kena tilang Polisi. Tips ini penting lho, dan pesan Pak Kapolda, jangan bilang-bilang Polisi..
Tips agar tidak kena tilang Polisi:
(Pssstt.. jangan bilang-bilang Polisi, ya. Janji? :D)
1. Ketika dijalan tidak bawa SIM dan STNK, jangan pasang muka takut di hadapan Polisi. Apalagi muka grogi. Lempeng aja, kayak biasanya. Kayak gak merasa bersalah. Kalau grogi justru Pak Polisinya curiga. Biasa aja.. 😀
2. Begitu ketauan gak bawa SIM, buru-buru minta maaf sama Polisi. Jangan ngeyel, lebih baik mengaku salah aja. Kalau ngeyel, Pak Polisinya malah ngeluarin surat tilang, dianggapnya kita gak mau nerima kesalahan. Orang lupa manusiawi, kok. Kalau Polisinya manusawi, mereka pasti memaafkan.. bukan begitu Pak Polisi?
Kalau masih tetap kena tilang, ya nasib.. hehe..
3. Selama di jalan banyak-banyak berdoa, semoga gak ada operasi Polisi. Bilapun ketemu Polisi, semoga Polisinya baik dan manusiawi, gak gampang ngeluarin surat tilang. Lak ngono se, Rek? 😀
Banyak sekali pertanyaan dan curhatan yang disampaikan netizen kepada Bapak Kapolda Jatim, Irjen Pol Anton Setiadji. Seperti bagaimana menghadapi pemberitaan di media yang cenderung ambigu dan memancing kesalahan pihak-pihak tertentu. Seperti yang selama ini terjadi di socialmedia, hal-hal ambigu seringkali memicu viral. Sebar sana, sebar sini, tanpa mencari tau dulu kebenarannya.
Pesan Bapak Kapolda:
Mari cermati hal-hal positif dan negatif lalu konfirmasikan dengan pihak terkait 
Curahan Hati Netizen kepada Kapolda Jatim di Tulungagung kemarin seakan menjadi pemuas dahaga masyarakat yang selama ini takut menghadapi Polisi. Canda-canda Pak Kapolda di hadapan netizen mencairkan suasana yang awalnya terasa mencekam. Di tengah-tengah obrolan, netizen dari Tulungagung sempat memberikan hadiah berupa 2 buah buku sebagai kenang-kenangan untuk Bapak Kapolda Jatim. 
IMG_20160304_231505
Begitupula Netizen juga mendapat kenang-kenangan berupa kaos Netizen Polda Jatim yang diserahkan oleh Kapolres Trenggalek dan Kapolres Tulungagung.

Kapolres Trenggalek, AKBP Made Agus Prasetya, menyerahkan kaos kepada perwakilan Netizen Malang

Kapolres Tulungagung menyerahkan kaos kepada Netizen Tulungagung 
Hingga hampir tengah malam, ngobrol bersama Bapak Kapolda di tutup dengan sesi foto bersama. Meski sudah foto bersama, masih ada rekan-rekan yang meminta selfie bersama Bapak. Untung Bapaknya baik, mau selfie, mau ingin lanjut ngobrol-ngobrol pun hayuuuk.. 😀
Share on Google Plus

About Tribratanews

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment

IMG_20160304_231618Curahan Hati Netizen kepada Kapolda Jatim

Curahan Hati Netizen kepada Kapolda Jatim di Tulungagung kemarin berlangsung sukses. Mereka menyampaikan kendala di daerah secara apa adanya. Bapak Kapolda saat itu didampingi oleh Kabid Humas, Kombespol Argo Yuwono serta Kapolres Tulungagung dan Kapolres Trenggalek, serta pejabat Polda beserta jajarannya.
“Pak, pembuatan SIM di daerah saya sulit banget. Kenapa, Ya Pak?”
Pertanyaan itu terlontar dari Netizen Tulungagung saat acara Cangkruk Netizen bersama Polda Jatim, 4 Maret 2016 di Crown Victori Hotel, Tulungagung. 
“Pendaftaran SIM memang sengaja di persulit supaya pengendara benar-benar memahami fungsi rambu lalu lintas” jawab Bapak Irjen Pol Anton Setiadji, Kapolda Jawa Timur.
Urusan SIM sejak dulu hingga sekarang memang jadi satu-satunya momok bagi pengendara kendaraan bermotor. Kartu identitas khusus pengendara ini begitu susah sekali didapat. Saking susahnya, banyak Calo-calo SIM berkeliaran di kantor Samsat dengan harga yang begitu selangit. Bahkan bisa 2 – 3 kali lipat dari harga normal. Tak salah bila kemudian banyak masyarakat yang memanfaatkan calo SIM untuk meloloskan penerbitan SIM.
“Kalau pembuatan SIM dipermudah, banyak kecelakaan lalu lintas. Kalau banyak korban kecelakaan, Polisi juga nanti yang disalahkan. Yang paling utama ketika akan membuat SIM adalah memahami kesadaran berlalu lintas”
Hmm.. yang disampaikan oleh Pak Anton masuk akal juga. Tujuan mempersulit SIM sebenarnya agar masyarakat memahami betul peraturan lalu lintas. Jangankan dipermudah, sudah dipersulit saja, tiap hari hampir-hampir terjadi kecelakaan lalu lintas. Ini terjadi karena masih banyak pengendara yang tidak paham benar fungsi rambu-rambu lalu lintas seperti garis markah, garis batas berhenti, tanda lampu kuning menyala, belok kiri langsung, dan belok kiri mengikuti lampu. Dan masih banyak lagi.. Tapi masalahnya, akibat persulit ini banyak masyarakat yang memanfaatkan jasa calo yang kemudian merugikan dirinya sendiri. 
“Fungsi Polisi adalah penegakan hukum. Penegakan hukum seringkali memicu kebencian terhadap Polisi” ujar mantan Kapolres Ngawi dan Kapolres Banyuwangi.
Cangkruk Netizen bersama Kapolda Jatim malam itu dihadiri blogger dan penggiat social media dari berbagai kota di Jawa Timur. Antara lain Tulungagung, Blitar, Malang, Bojonegoro, Surabaya, Bangkalan, Sidoarjo, Sampang, Pamekasan, Sumenep. Tujuan acara cangkruk’an ini adalah mengenal lebih dekat antara masyarakat dengan korp baju coklat. Selama acara cangkruk’an, masyarakat dipersilakan bertanya kepada Bapak Kapolda beserta jajarannya tentang apa saja. Dengan suasana santai ditemani botol air mineral serta gorengan, acara berlangsung sederhana dan gayeng tanpa protokoler. Santai, seperti sedang ngobrol bersama sahabat.
Oya, ngomong-ngomong operasi lalu lintas, Bapak Kapolda Jatim malam itu memberikan tips yang sangat berguna bagi pengendara. Yaitu tips agar tidak kena tilang Polisi. Tips ini penting lho, dan pesan Pak Kapolda, jangan bilang-bilang Polisi..
Tips agar tidak kena tilang Polisi:
(Pssstt.. jangan bilang-bilang Polisi, ya. Janji? :D)
1. Ketika dijalan tidak bawa SIM dan STNK, jangan pasang muka takut di hadapan Polisi. Apalagi muka grogi. Lempeng aja, kayak biasanya. Kayak gak merasa bersalah. Kalau grogi justru Pak Polisinya curiga. Biasa aja.. 😀
2. Begitu ketauan gak bawa SIM, buru-buru minta maaf sama Polisi. Jangan ngeyel, lebih baik mengaku salah aja. Kalau ngeyel, Pak Polisinya malah ngeluarin surat tilang, dianggapnya kita gak mau nerima kesalahan. Orang lupa manusiawi, kok. Kalau Polisinya manusawi, mereka pasti memaafkan.. bukan begitu Pak Polisi?
Kalau masih tetap kena tilang, ya nasib.. hehe..
3. Selama di jalan banyak-banyak berdoa, semoga gak ada operasi Polisi. Bilapun ketemu Polisi, semoga Polisinya baik dan manusiawi, gak gampang ngeluarin surat tilang. Lak ngono se, Rek? 😀
Banyak sekali pertanyaan dan curhatan yang disampaikan netizen kepada Bapak Kapolda Jatim, Irjen Pol Anton Setiadji. Seperti bagaimana menghadapi pemberitaan di media yang cenderung ambigu dan memancing kesalahan pihak-pihak tertentu. Seperti yang selama ini terjadi di socialmedia, hal-hal ambigu seringkali memicu viral. Sebar sana, sebar sini, tanpa mencari tau dulu kebenarannya.
Pesan Bapak Kapolda:
Mari cermati hal-hal positif dan negatif lalu konfirmasikan dengan pihak terkait 
Curahan Hati Netizen kepada Kapolda Jatim di Tulungagung kemarin seakan menjadi pemuas dahaga masyarakat yang selama ini takut menghadapi Polisi. Canda-canda Pak Kapolda di hadapan netizen mencairkan suasana yang awalnya terasa mencekam. Di tengah-tengah obrolan, netizen dari Tulungagung sempat memberikan hadiah berupa 2 buah buku sebagai kenang-kenangan untuk Bapak Kapolda Jatim. 
IMG_20160304_231505
Begitupula Netizen juga mendapat kenang-kenangan berupa kaos Netizen Polda Jatim yang diserahkan oleh Kapolres Trenggalek dan Kapolres Tulungagung.

Kapolres Trenggalek, AKBP Made Agus Prasetya, menyerahkan kaos kepada perwakilan Netizen Malang

Kapolres Tulungagung menyerahkan kaos kepada Netizen Tulungagung 
Hingga hampir tengah malam, ngobrol bersama Bapak Kapolda di tutup dengan sesi foto bersama. Meski sudah foto bersama, masih ada rekan-rekan yang meminta selfie bersama Bapak. Untung Bapaknya baik, mau selfie, mau ingin lanjut ngobrol-ngobrol pun hayuuuk.. 😀
«
Next

Newer Post

»
Previous

Older Post


No comments:

Leave a Reply